Penjualan lahan industri ditambah dengan penjualan properti rumah tinggal dan komersial, bisa mendorong penjualan pemasaran (marketing sales) perseroan mencapai Rp 1,9 triliun pada 2021. Angka tersebut masih di bawah target manajemen yang senilai Rp 2 triliun. Meski demikian, revisi naik target penjualan lahan industri Puradelta membuat BRI Danareksa Sekuritas untuk merevisi naik target harga saham DMAS menjadi Rp 250 dengan rekomendasi dipertahankan beli. Target harga tersebut merefleksikan perkiraan nilai aset bersih (NAV) sekitar Rp 687 per saham. Rekomendasi beli dan target harga itu juga mempertimbangkan kuatnya neraca keuangan pengembang kawasan perkotaan terpadu modern Kota Deltamas tersebut, serta prospek penjualan lahan industri yang tetap cerah dan valuasi saham DMAS yang tergolong atraktif. Adapun laba bersih Puradelta tahun ini diperkirakan turun menjadi Rp 1,15 triliun tahun ini dibandingkan tahun lalu Rp 1,34 triliun. Pendapatan perseroan diperkirakan meningkat menjadi Rp 2,17 triliun dibandingkan tahun 2020 senilai Rp 2,62 triliun.
Tahun lalu, perseroan membukukan kenaikan tipis laba bersih menjadi Rp 1,34 triliun dibandingkan realisasi tahun sebelumnya Rp 1,33 triliun. Sedangkan pendapatan perseroan turun tipis dari Rp 2,65 triliun menjadi Rp 2,62 triliun. Pertumbuhan laba bersih di tengah pandemi Covid-19 yang melanda dunia dan Indonesia tersebut didukung oleh tingginya realisasi penjualan lahan industri sepanjang 2021. Penjualan lahan industri menyumbang hingga Rp 1,9 triliun terhadap total pendapatan tahuan lalu. Penjualan tersebut dicatatkan pada kuartal IV-2021 yang berasal dari PT Parrot Smart Logistic Bekasi, PT Frisian Flag, dan PT Astra Hondar Motor. “Realisasi laba bersih tersebut di atas target kami atau setara dengan 115% dari proyeksi. Pencapaian itu juga telah melampaui consensus analis atau setara dengan 144%,” jelas Victor. Tahun ini, Puradelta membidik marketing sales senilai Rp 2 triliun. Nilai tersebut sama dengan target marketing sales perseroan sepanjang tahun 2020. Direktur Puradelta Lestari Tondy Suwanto menuturkan, target marketing sales diharapkan berasal daripenjualan lahan industri. “Kami melihat bahwa potensi penjualan lahan industri tetap baik di tahun 2021, seiring dengan permintaan lahan industri yang masih tinggi walaupun masa pandemi belum berakhir. Oleh karenanya, target marketing sales sebesar Rp 2 triliun realistis untuk dicapai,” tuturnya.
Peningkatan permintaan lahan industri, ungkap dia, didukung berkembangnya infrastruktur dan peningkatan kemudahan berinvestasi yang menjadi daya tarik Indonesia bagi investor asing untuk menanamkan modalnya. Hal ini menjadi sentimen positif bagi usaha pengembang kawasan industri secara umum, termasuk perseroan. “Pada awal tahun 2021, masih ada permintaan lahan industri yang cukup tinggi, terutama dari sektor otomotif dan data center,” jelas Tondy. Pada tahun 2020, Puradelta Lestari telah menarik berbagai pelanggan industri berkelas dunia,termasuk dari sektor industri pangan, pergudangan, otomotif, hingga data center, dan menjadi pemimpin pangsa pasar untuk usaha pengembang kawasan industri. “Kami harap bahwa dengan tren positif ini, kami dapat mempertahankan keunggulan kami sebagai pengembang dan pengelola kawasan industri terdepan dan terpercaya di Indonesia,” tambahnya. Selain pengembangan kawasan industri, Puradelta Lestari terus melanjutkan pengembangan kawasan hunian dan komersialnya dengan meluncurkan produk-produk hunian tahun 2021 dan juga melengkapi fasilitas-fasilitas komersial untuk memberikan kenyamanan bagi penghuni di Kota Deltamas, termasuk pusat perbelanjaan, rumah sakit, serta fasilitas komersial lainnya yang menunjang gaya hidup modern.
Editor : Gora Kunjana (gora_kunjana@investor.co.id)