Cikarang – PT Puradelta Lestari Tbk. (“Perseroan” atau “DMAS”), pengembang kawasan industri terpadu modern Kota Deltamas, mencatatkan pendapatan usaha sebesar Rp 985 miliar dan laba bersih Rp 626 miliar di semester pertama tahun 2019.
Pendapatan usaha tersebut setara dengan empat kali pendapatan usaha Perseroan di semester pertama tahun 2018 sebesar Rp 247 miliar atau meningkat sekitar 229,2%. Adapun laba bersih Perseroan meningkat sebesar 567,2% dibandingkan laba bersih Perseroan di semester pertama tahun sebelumnya sebesar Rp 94 miliar.
Dari pendapatan usaha tersebut, segmen komersial memberikan kontribusi terbesar dengan mencatatkanpendapatan usaha sebesar Rp 598 miliar tau memberikan 60,6% kontribusi, sedangkan segmen industri menyumbang pendapatan usaha sebesar Rp374 miliar atau memberikan 38,0% kontribusi. Adapun sekitar 1,4% pendapatan usaha disumbangkan dari segmen hunian, rental, danhotel. Tondy Suwanto, Direktur Independen Perseroan, menjelaskan bahwa kenaikan signifikan pendapatan usaha ini terutama berasal dari raihan marketing salesPerseroandi semester pertama tahun 2019. “Permintaan akan lahan di Kota Deltamas memang telah meningkat dari akhir tahun lalu, yang kemudian dapat kami konversikan sebagai penjualan”, ujar Tondy. “Bahkan, hingga saat ini, masih ada sekitar 150 hektar permintaan lahan industri di Kota Deltamas”, tambahnya.Laba kotor Perseroan tumbuh sebesar 391,6% menjadi Rp656 miliar dibandingkan laba kotor semester pertama tahun 2018 sebesar Rp133 miliar. Marjin laba kotor tercatat sebesar 66,6%, atau lebih tinggi dibandingkan marjin laba kotor di periode yang sama tahun sebelumnya yaitu 54,1%. Hal ini disebabkan karena meningkatnya kontribusi dari segmen komersial yang menghasilkan marjin laba kotor yang lebih tinggi dibandingkan segmen lainnya, yaitu di atas70%, dan meningkatnya marjin laba kotor dari segmen industri dari 52,0% menjadi 55,6%. Laba usaha Perseroan tumbuh sebesar 896,6% menjadi Rp572 miliar dibandingkan semester pertama tahun 2018 sebesar Rp57 miliar. Marjin laba usaha tercatat sebesar 58,1%, lebih tinggi dibandingkan marjin laba usaha di periode yang sama tahun sebelumnya sebesar 23,3%. Hal ini terutama disebabkan pertumbuhan beban usahayang hanyasebesar 10,2%, jauh lebih rendah dibandingkan pertumbuhan pendapatan usaha. Laba bersih Perseroan meningkat sebesar 567,2% menjadi Rp 626 miliar dibandingkan laba bersih Perseroan di semester pertamatahun sebelumnya sebesar Rp 94 miliar. Marjin laba bersih Perseroan meningkat menjadi 63,5% dari 38,0% di semester pertama tahun sebelumnya, seiring dengan meningkatnya marjin laba kotor dan marjin laba usaha.
Posisikas Perseroan meningkat sebesar 20,3% menjadi Rp896 miliar dari posisi kas per 30 Juni 2018 sebesar Rp745 miliar. “Posisi kas tersebut adalah posisi kas yang tercatat setelah kami membagikan dividen”, ujar Tondy Suwanto. Sebelumnya, pada bulan Mei 2019, DMAS telah membagikan dividentunaisebesar Rp1,01 triliun kepada para pemegang sahamnya. Adapun jumlah aset Perseroan per 30Juni 2019 tercatat sebesar Rp7,46 triliun, sedikit menurundibandingkan jumlah aset per 31 Desember 2018 sebesar Rp7,50triliun. Menurunnyaaset Perseroan terutama dikarenakanoleh menurunnya persediaan. Adapun jumlah liabilitas Perseroan per 30 Juni 2019 tercatat sebesar Rp663miliar, meningkat dibandingkan jumlah liabilitas per 31 Desember 2018 sebesar Rp312 miliar. Meningkatnya liabilitas Perseroan terutama disebabkan oleh meningkatnya uang muka penjualan.
Release selengkapnya, klik ditautan berikut (Indonesian & English).